Avatar 1

Avatar 2

harry maksum dan nisye maksum

harry maksum dan nisye maksum
harry maksum dan nisye maksum

Senin, 13 Juli 2009

Opportunity & Time Value of Money dari Kacamata Indonesia Bangkit





4 Hal yang melemahkan daya saing kita…
Negara kita adalah negara yang sangat kaya, apa saja kita miliki di sini. Mulai dari tambang, laut, alam dan sebagainya. Namun demikian negara kita sangat ketinggalan dengan negara lain. Bahkan masih ke dalam kategori juru kunci untuk tingkat Asia.
Apa yang menyebabkan kita makin ketinggalan ?ini karena daya saing kita lemah. untuk memperkuat daya saing maka ada 4 hal yang harus diperhatikan yakni :

1. Suku bungan kita cukup tinggi yakni antara 14-15 sementara negara lain suku bunga 7-6 % mereka
yakni 10% tiap tahun jadi setiap tahunnya kita kalah 10 %.

2. Persoalan energi, terutama listrik, harus diakui bahwa energi kita memang kurang, di mana mana
sering mati lampu, sehingga industri kita tidak bisa jalan akibat kekurangan pasokan daya. Ini akibat
semenjak 10 Tahun terakhir kita lalai dalam membangun pembangkit energi listrik yang berbiaya
murah.

3. Infrasturktur kurang memadai, dalam hal ini jalan, jembatan, airport dan pelabuhan. Terutama pada
bidang jalan, ruas jalan kita masih kalah jauh dengan negara tetangga kita yang lebih kecil
negaranya, dan juga kita kurang mengembangkan jalur Kereta Api yang terkenal massal dan efesien.
Hal ini menyebabkan ekonomi biaya tinggi pada setiap distribusi barang, sehingga kita susah menjual
barang produksi kita dengan harga lebih murah daripada produksi cina.

4. Birokrasi yang terkenal lambat, dan tidak ada kelejalan aturan. Minta izin saja di negara ini butuh
waktu berapa lama dibanding negara lain, sehingga para investor malas berinvestasi di negara kita,
padahal kita punya banyak tenaga kerja yang murah dan produktif.

Untuk itu solusi yang pertama adalah : Kita harus menurunkan suku bunga ke level single digit. Untuk ini saya berkali kali mendatangi BI agar mau menurunkan bunga nya. memang ini agak susah, sebab dengan bunga yang tinggi akan memancing orang untuk berdeposito sementara Bunga yang rendah akan membuat orang untuk berinvestasi.

Solusi yang kedua adalah pembangunan listrik, untuk ini Alhamdulilah mulai tahun depan kita tidak lagi kekurangan listrik karena pembangkit energi listrik kita akan jadi 10.000 megawatt dan kita akan bangun lagi sampai dengan 20.000 megawatt, dalam waktu 3 tahun.

Untuk pembangunan listrik ini, saya sempat marah kepada Boedino yang saat itu masih menjabat menteri, soalnya waktu pembangunan kita canangkan pemerintah tidak punya uang. Untuk kita butuh penjaminan dari menteri keuangan melalui menteri ekonomi. Tapi waktu itu Pak Boedino tidak mau kasih jaminan dengan alasan negara tidak perlu ikut campur untuk hal tersebut. Kalau memang tidak uang, tidak usah membangun. dan saat itu saya marah besar saya bilang ke Boedino ” Kalau saudara tidak setuju, apakah saudara tega melihat bangsa ini gelap gulita, saya mau anda merubah kebijakan itu dalam waktu 5 jam. Dan akhirnya kita pun bisa membangun listrik tapi melalui penjaminan Sindikasi Bank Cina.

Jadi itulah watak orang-orang yang berpikir liberal mereka sama sekali tidak mau tau kalau rakyatnya susah. Padahal waktu krisis Global, mereka darang merengek rengek minta supaya saya kasi Blanket Garanty 100 % terhadap keredit Bank. Ini sama saja kita membuka BLBI jilid II. Untuk itu saya katakan Tidak! Bagaimana tidak untuk kebutuhan rakyat, mereka tidak mau peduli tapi untuk kepentingan kapitalis masa rakyat yang harus jamin ? waktu itu mereka ngotot. dan mengatakan kalau hal ini sudah disetujui oleh atasan, saya sampai menggebrak meja dan menyuruh mereka keluar. Tidak apa saya dibilang tidak loyal kepada Presiden yang penting saya loyal kepada bangsa Indonesia.

Solusi yang ketiga mengenai infrastruktur, untuk saat ini kita mencoba menggalakkan lagi pembangunan jalan tol, jalan negara, dan jembatan. serta pengembangan jalur kereta Api sehingga bisa dilewati oleh jenis kereta api cepat. Demikian juga dengan bandara dan lain lain.

yang keempat adalah reformasi masalah birokrasi. tentu anda semua merasakan mengurus apa apa di negeri ini sangatlah lama, urus KTP bisa 1 bulan, surat tanah, izin izin dan sebagainya. untuk itu kita harus perjelas urus KTP berapa lama, surat izin berapa lama dan itu semua harus ada aturannya. Jangan seperti selama ini yang tidak jelas aturannya sehingga para birokrat seenaknya saja mempermainkan untuk kepentingan pribadi. cepat atau lambat tergantung berapa yang bisa anda bayar. Hmmm... memanglah benar yang sering dikatakan orang Indonesia: "Time Is Money…"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar