Avatar 1

Avatar 2

harry maksum dan nisye maksum

harry maksum dan nisye maksum
harry maksum dan nisye maksum

Senin, 13 Juli 2009

Renungan di Depan TV: Aditia Ekalaya (Kompasiana.com)



Di rumah saya, tempat paling hidup adalah ruangan keluarga.
kenapa ?
Karena ada sebuah televisi disana.
Sore hari saya dan istri bersantai didepan televisi sambil mengasuh anak-anak.
Malam hari ketika anak-anak telah berangkat tidur saya dan istri kembali berada didepan televisi untuk menyaksikan tayangan film lepas, dvd, berita atau hanya sekedar ngobrol.
Saya sangat senang berpindah-pindah saluran televisi.
Ketika maghrib menyapa saya selalu menghindari acara dari stasiun TransTV dan GlobalTV karena ada acara komedi yang untuk saya dan istri tidak masuk akal dan cenderung norak.
Saya juga menghindari acara dari Indosiar dan SCTV.
Kenapa ?
Ya saya sudah sangat hafal jika kedua stasiun televisi itu sudah dipenuhi oleh acara sinetron.
Acara yang untuk saya hanya menjual kebencian dan mimpi belaka.
Walau kadang saya sengaja menonton acara sinetron tersebut, itu tidak lebih dan tidak kurang hanya untuk menertawakan isi cerita tersebut dan juga menertawakan mereka yang ketagihan menontonnya.
Mungkin sudah rahasia umum jika ada mafia sinetron dihampir semua stasiun televisi kita

Stasiun televisi yang selalu dipenuhi oleh acara dangdut malah tidak pernah saya tonton.
Mungkin karena nama stasiun tersebut yang menggunakan kata ‘ Pendidikan ‘ tapi pada kenyataannya hanya menayangkan acara-acara murahan yang tidak mendidik.

Entah jika ada stasiun tv lain yang ikut menayangkan acara sejenis karena kebetulan penerimaan gambar di daerah saya kurang baik sehingga hanya beberapa stasiun tv yang dapat kami saksikan.
Saya berangan-angan untuk berlangganan TV satelit yang isinya dipenuhi oleh tayangan Discovery Channel, NatGeo, Animal Planet, dan acara sejenis.
Apa daya keuangan saya tidak mencukupi..

Pada larut malam saya juga kadang menghindari stasiun TV yang menayangkan acara Tukul.
Untuk saya acara tersebut hanya acara komedi talkshow yang tidak terkontrol.
Bahasa yang terucap kurang mendidik dan buktinya sudah beberapa kali acara tersebut diberikan teguran.
Ini hanyalah selera pribadi saya dan istri saya saja yang lebih memilih acara talkshow yang lebih berbobot seperti acara KickAndy.

Akhirnya stasiun tv yang kami tonton malam-malam hanyalah stasiun tv yang menayangkan berita dan film lepas saja. Walaupun berita nya kadang sudah basi, film nya telah diputar ratusan kali, tetap saja kami tonton.
Mungkin karena kami haus akan acara yang berkualitas dan menghibur.

Pertanyaan dalam benak saya..
Apa masih ada acara televisi yang berkualitas ?
Hampir semua acara televisi sudah dipenuhi oleh acara ’sampah’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar